Monday 29 June 2015

Diary Ng Panget (Diary Of An Ugly)

Jadi gini...

Kemarin tuh mendadak dapet film Filipina berbahasa Talagog + Inggris. Jangan tanya deh dari mana asal muasal itu film. Judulnya Diary Ng Panget yang dalam bahasa Inggris berarti Diary Of An Ugly. Film ini merupakan adaptasi dari buku yang pernah diterbitkan secara online di Wattpad yang berjudul sama, yang ditulis oleh seseorang bernama Denny R. yang lumayan terkenal di Filipina sana. Yang sayangnya salah satu book blogger asal Filipina yang kufollow blognya tidak pernah mereview buku tersebut.

Diary Ng Panget rilis pada April 2014 yang dibintangi oleh Nadine Lustre, James Reid, Yassi Pressman, Andre Paras dan disutradarai oleh Andoy Ranay. Cerita dasar dari film ini sebenarnya lumayan biasa saja, lebih ke mixing antara Cinderella dan Beauty And The Beast. Hanya saja di film ini yang jadi The Beast bukannya cowok melainkan si ceweknya.

Eya Rodriguez (Nadine Lustre) adalah seorang remaja yatim piatu yang tinggal bersama bibinya dan mendapat beasiswa di Willford Academy, kampus favorit dengan bahasa mayoritas Inggris dan orang-orang berkulit putih. Willford Academy ini semacam sekolah elit gitu deh. Kehadiran Eya sangat "tidak cocok" di Willford Academy karena ia anak beasiswa dan mukanya yang penuh jerawat.

Tapi dibalik mukanya yang penuh jerawat itu Eya adalah sosok gadis normal yang senang menulis di buku hariannya. Di Willford Academy Eya berkenalan dengan seorang gadis keturunan Inggris yang menetap di Filipina bernama Lory (Yassi Pressman) yang naksir berat pada cowok yang menjadi idola cewek-cewek di Willford Academy bernama Cross Stanford (James Reid). Selain itu Eya juga berkenalan dengan seorang cowok berkata mata bernama Chad (Andre Paras) yang diam-diam naksir setengah mati pada Lory.

Karena membutuhkan uang untuk biaya hidupnya sehari-hari, Eya mencoba melamar pekerjaan part time. Dan ia berakhir menjadi pembantu pribadi Cross dengan bayaran gaji pokok 25,000 Peso per bulan. Namun bekerja pada Cross adalah siksaan buat Eya karena Cross merupakan cowok paling menyebalkan sedunia. Ia bertingkah sesuka hatinya, berbicara kasar pada siapa saja termasuk pada ayahnya, dan yang paling aneh dia punya boneka kesayangan yang sering dibawanya tidur.

Selain menjadi pembantu pribadi Cross yang berarti mengurus segala keperluan Cross, memastikan Cross masuk ke kelas tepat waktu, Eya juga punya misi pribadi. Memuluskan rencana Lory untuk dekat pada Cross tapi di saat bersamaan ia tidak tega melihat Chad terus-terusan memendam perasaan pada Lory. Namun Ian (AJ Muhlach) sahabat Chad sejak jaman TK punya pendapat berbeda. Ia merasa Cross lebih tepat untuk Eya dan untuk membuat Cross menyadari kehadiran Eya, Ian memberikan Eya paket perawatan kulit agar wajah Eya mulus dan bisa tampil cantik.

Film berdurasi 110 menit ini lumayan kocak dan bikin ngakak. Aku suka pada kepercayaan diri Eya yang nggak gampang di-bully sama Cross dan para cewek penggemar Cross. Dan dia tuh nyadar banget akan dirinya yang nggak cantik sehingga nggak pernah tampil kecentilan dimana-mana. Adegan favorit saya sih waktu Eya dan Cross di pemakaman dan mereka kehujanan. 

Meski kabarnya film ini banyak menuai kritik negatif karena sang sutrada tidak begitu berhasil mengadaptasi isi buku ke dalam film tapi aku suka pada film ini. Mungkin ya karena aku juga nggak baca bukunya jadi saku nggak tahu dimana letak ketidaktepatannya. Berbeda banget deh film ini dengan film remaja Indonesia. Kalau film Indonesia itu menampilkan banget hedonisme maka di film ini meski para pemerannya berpakaian mewah tapi nggak ada adegan dugem atau pamer mobil mewah meski dikatakan Chad punya mobil Ferrari sebagai kendaraannya pergi sekolah.

Tapi kemewahan itu hanya sebatas itu sih. Bahkan untuk Cross yang katanya kaya banget malah ia punya pekerjaan sampingan sebagai foto model dan punya supir pribadi. Eya juga ditampilkan sewajarnya. Mukanya jerawatan tapi dia nggak jadi cewek tertindas atau kuper atau kutu buku ala-ala sinetron Indonesia. Transformasi cantiknya Eya juga "nggak sempurna", jerawatnya masih muncul di wajah cuma dengan porsi yang lebih sedikit. Gaya berpakaiannya juga masih seperti sebelumnya.

Tokoh favoritku di film ini justru Ian. Ganteng, baik dan punya aura tersendiri. Pengen deh Ian tuh dibuatkan film sendiri tentang pencarian cintanya, secara dia kan udah ngebantuin sahabatnya untuk ngedapetin cewek yang paling tepat buat si sahabat.

Kalau penasaran pengen nonton filmnya, ini deh kukasih trailernya :



Btw, di adegan main hujan itu ada sedikit perbedaan antara trailer dengan film. Apa perbedaannya? Liat sendiri yak. Hehehehe... Tapi yang pasti saya lebih suka yang di film, karena James Reid-nya shirtless. Hihihi #lupalagipuasa 

.:: you may say I'm dreamer, but I'm not the only one ::.

2 comments:

  1. Ka minta link buat download sub indonya dong

    ReplyDelete
  2. Hai... salam kenal aku juga penggemar Jadine, kali ini filmnya bagus gak sih?

    ReplyDelete