Thursday, 10 September 2015

Happy Birthday To Me


Terima kasih buat semua teman atas segala doa yang disampaikan lewat lisan atau tulisan. Semoga semua doa itu diaminkan oleh Allah, Sang Pemilik Hidup. Doa yang sama juga semoga kembali pda teman semua.

Kalau ditanya bagaimana rasanya menjalani hidup di usia 30 sekian ini, hidup tentu berjalan naik dan turun. Tapi tidak perlu ada yang sesali, hanya perlu menambah rasa syukur lebih banyak lagi.

Buat saya, tua itu pasti. Toh segala macam cream anti aging itu hanyalah memperlambat proses penuaan, tapi tua itu pasti datang. Namun dewasa itu adalah pilihan. Dan di usia 30 sekian ini saya lebih memilih untuk belajar menjadi dewasa ketimbang meributkan tentang penuaan.

Lebih dewasa untuk menerima kenyataan kalau Theo James itu terlalu jauh di Amerika sana untuk didekati sementara Gale Hawthorne, meskipun cukup pelukable tapi sayang hanya berada di lembar-lembar The Hunger Games.  Lebih dewasa untuk belajar agar tidak menjadi orang nyinyir yang kurang piknik. Lebih dewasa untuk menjalani masa depan.

Tuesday, 14 July 2015

Melepas Kamu Yang Pernah Begitu Setia

source pic here
Setiap dari kita pasti punya nomer handphone yang tidak pernah berganti. Nomer itu juga seperti "trademark" pemiliknya. Begitu juga saya. Saya punya kartu SIM yang begitu akrab dengan diri saya. Nomer belakangnya 3947. Sejak awal 2014 nomer tersebut tidak begitu sering saya gunakan karena handphone yang saya gunakan untuk nomer tersebut bukanlah smartphone. Sementara dengan era sosial media saat ini dan dengan status seorang blogger (walaupun abal-abal) saya butuh smartphone untuk mensupport kegiatan dunia maya saya.

Parahnya dengan sifat pelupa saya yang kronis, saya sering lupa mengisi pulsa kartu SIM tersebut. Hingga akhirnya kemarin saya gagal mengisi pulsa si 3947. Bingung, saya segera ke GraPARI untuk mempertanyakan keadaan si 3947. Dan... si mbak GraPARI mengatakan nomer saya sudah tidak aktif lagi, tidak bisa diisi pulsa lagi meski saat ini masih bisa menerima telepon dan sms. Singkat kata, 3947 saat ini sedang mati suri dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk membuatnya berhenti total.

Pulang dari GraPARI saya mengutuk diri habis-habisan. Menyesali kenapa saya  begitu ceroboh tidak bisa mengingat kapan masa aktif 3947 habis. Tapi tepat pukul 00.05 tadi malam setelah menyelesaikan Intertwine saya mencoba menelaah kenapa hal ini bisa terjadi.

Sisi realistis saya berkata mungkin saja ini terjadi memang murni karena kecerobohan saya yang tidak mengingat kapan masa aktif nomer itu berakhir.

Namun sisi romantis dan melankolis saya punya pandangan yang berbeda.

Wednesday, 1 July 2015

Sesederhana Itu...

Belakangan ini saya lagi kerajingan buka Youtube dan menonton video audisi menyanyi dari berbagai negara. Entah audisi apa saja. X Factor, The Voice, Rising Star, you name it. Tapi saya juga mulai keranjingan membaca komentar-komentar yang muncul tentang si penyanyi atau malah tentang si juri.

Yah... namanya juga komentar dari berbagai banyak kepala, pasti penyampaiannya juga beragam. Ada yang halus, namun nggak sedikit juga berkomentar kasar. Mulai dari pelafalan bahasa Inggris yang kurang tepat buat penyanyi yang tidak memiliki bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka hingga komentar suara sang penyanyi yang dinilai luar biasa jelek bahkan tak layak jadi pemenang jika memang si penyanyi itu berhasil memenangkan acara tersebut. Nggak ketinggalan juga kalau penyanyi tersebut mengenakan atribut keagamaan seperti jilbab atau si penyanyi beragama muslim. Muncul deh komentar yang rasis hingga menjelekkan agama satu sama lain.

Sedemikian terkotakkah hidup?

Sedemekian pendekkah pemikiran?

Acara-acara itu pada dasarnya dibuat bertujuan untuk bersenang-senang. Tapi sebagian besar dari kita justru menjadikannya sebagai bahan untuk saling mengolok dan menjelekkan.

Padahal, belum tentu yang berkomentar itu bisa bernyanyi.
Padahal, belum tentu yang berkomentar itu memiliki suara sebagus yang dikomentarinya.
Padahal, belum tentu yang berkomentar itu bisa tampil luwes menghadapi ratusan/ribuan pasang mata.
Padahal, belum tentu yang berkomentar itu rajin beribadah seperti yang disinggung-singgungnya.

Monday, 29 June 2015

Diary Ng Panget (Diary Of An Ugly)

Jadi gini...

Kemarin tuh mendadak dapet film Filipina berbahasa Talagog + Inggris. Jangan tanya deh dari mana asal muasal itu film. Judulnya Diary Ng Panget yang dalam bahasa Inggris berarti Diary Of An Ugly. Film ini merupakan adaptasi dari buku yang pernah diterbitkan secara online di Wattpad yang berjudul sama, yang ditulis oleh seseorang bernama Denny R. yang lumayan terkenal di Filipina sana. Yang sayangnya salah satu book blogger asal Filipina yang kufollow blognya tidak pernah mereview buku tersebut.

Diary Ng Panget rilis pada April 2014 yang dibintangi oleh Nadine Lustre, James Reid, Yassi Pressman, Andre Paras dan disutradarai oleh Andoy Ranay. Cerita dasar dari film ini sebenarnya lumayan biasa saja, lebih ke mixing antara Cinderella dan Beauty And The Beast. Hanya saja di film ini yang jadi The Beast bukannya cowok melainkan si ceweknya.

Friday, 26 June 2015

Repost - 12 Reasons To Date A Woman Who Reads

source picture here

Repost from Huffington Post : http://www.huffingtonpost.com/2015/05/12/you-should-date-a-woman-who-reads_n_7233488.html

Here are 12 reasons it's great to date someone who reads :

  1. You know she’s fine spending time on her own. People who read can entertain themselves for hours without you. Yes, you might get ignored for a couple of days when the new Outlander novel comes out, but a person who can hang out with themselves and a book won't get upset when you work late.
  2. She’s empathetic. Studies have shown that people who read fiction are particularly empathetic towards others. This makes total sense -- readers can put themselves in any character's shoes. When you're reading, you're constantly empathizing, trying to understand why a particular character is acting in a particular way.
  3. She's a critical thinker. She's someone you can talk through a tough decision with, and know she'll give real thought to all the moving parts. People who read have stronger analytical skills, so a reader will be better equipped to assess a situation and find the right solution.
  4. She has a sense of perspective. Her crummy commute is nowhere near as bad as what's going on in The Handmaid's Tale, provided her commute did not involve being transported to a totalitarian society and forced to bear children for other couples.
  5. She's easily entertained. Setting her free in a bookstore or stopping to browse at one of those streetside book stalls is her idea of heaven. All a reader needs for an adventure is a place to sit and a good story.

Friday, 12 June 2015

#1Week1Post #04 - A Song That Reminds You Of Your Most Recent Ex Boyfriend/Girlfriend


Jujur aja, agak bingung mau nulis apa tentang postingan ini. Secara.. ngapain juga yang lalu itu diinget #tsaah #banyakgaya #padahalbelumbisamoveon Jadi dari pada bingung mau nulis apaan tentang bahasan kali ini, aku mutusin bakal ngambil video dari Youtube.

Video ini merupakan hasil karya dari Jubille Project, tiga orang anak muda keturunan Korea-Amerika dengan segala kegiatan positif demi kemanusiaan mereka. Ada banyak video bertema kemanusiaan yang bisa disaksikan di halaman youtube mereka. Ntar kapan-kapan aku mau deh nge-share video mana aja yang menjadi kesukaanku. Tapi untuk kali ini...

Wednesday, 10 June 2015

Repost - Tanpa Luka, Cinta Bukanlah Cinta

source pic here

Beberapa tahun lalu ada sebuah situs bernama Ngerumpi. Kebetulan aku menjadi salah satu member disana. Di Ngerumpi kita bebas bercerita tentang apa saja sepanjang tidak menyinggung SARA dan tidak menggunakan kalimat yang kasar. Di Ngerumpi banyak tulisan bagus yang ketika membacanya bisa membuat terharu, mengangis, tergugah, atau tertawa.

Ketika masih menjalani PTT aku sempat menyalin beberapa tulisan bagus di Ngerumpi dan menyimpannya sebagai dokumen di laptop. Sinyal yang sulit di daerah penempatan membuatku suka membaca tulisan-tulisan yang kusimpan tersebut ketika sedang senggang di laptopku.

Tulisan dibawah ini kuambil dari seorang penulis bernama Toga Nainggolan, yang blognya bisa dibaca disini. Dan tulisan ini kuambil dari : http://ngerumpi.com/baca/2010/02/10/tanpa-luka-cinta-bukanlah-cinta.html

Tanpa Luka, Cinta Bukanlah Luka

The greater your capacity to love, the greater your capacity to feel the pain--Jennifer Anniston

TAK ADA gading yang tak retak, tak ada kekasih yang tak pernah buat palak. Pecinta sejati pun tak selalu bisa menyediakan semua yang kau inginkan, tak selalu berhasil menghindarkanmu dari luka, bahkan kadang tak bisa mencegah dirinya menjadi sumbernya. Tapi jika dia tak menyayangimu seperti yang kau inginkan, bukan berarti dia tak mencintaimu dengan segala yang dia punya, dengan semua yang dia bisa.